STAPHYLOCOCCUS
Staphylococcus
Staphylococcus adalah genus bakteri gram positif, non-motil yang berbentuk bulat dan membentuk klaster seperti buah anggur. Genus ini mencakup setidaknya 40 spesies di mana S. aureus merupakan penyebab keracunan makanan. Penyakit tersebut disebabkan oleh konsumsi Staphylococcus enterotoksin yang dihasilkan oleh strain S. aureus yang bersifat toksigenik. Staphylococcus juga dapat menyebabkan penyakit infeksi langsung seperti bisul, impetigo, dan selulitis. Karena tingginya prevalensi bakteri ini, semua jenis makanan telah terkait dengan wabah keracunan makanan ini, tetapi umumnya berasal dari produk susu, salad, daging telur. Bakteri ini memiliki ketahanan yang rendah terhadap panas, namun SET memiliki ketahanan yang hampir total terhadap dehidrasi, enzim proteolitik, dan perlakuan panas. Deteksi SET mahal dan rumit, metode tradisional juga memiliki deteksi tidak cukup sensitif.
Kemunculan Staphylococcus
S. aureus umumnya terjadi di lingkungan dan dapat ditularkan melalui udara dalam bentuk droplet saat seseorang bersin. 30% orang membawa bakteri ini di hidung belakang tenggorokan dan di kulit mereka. Pada hewan, bakteri ini dapat menyebabkan mastitis dan dapat menginfeksi susu melalui jalur ini. Belakangan ini beberapa strain bakteri ini telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik Methicillin yang dikenal sebagai Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Metode Konvensional - Biolife Italiana
Arasains mendistribusikan media kultur Biolife untuk deteksi Staphylococcus. Standar emas untuk enumerasi koagulase positif staphylococci menggunakan Baird Parker agar. S aureus adalah satu-satunya Staphylococcus penghasil koagulase dan termonuklase yang juga mereduksi telurit. Reaksi ini menggunakan selective Baird Parker agar. Staphylococcus aureus menghasilkan lipase dalam agar BPA untuk membentuk koloni abu-abu sampai hitam dengan karakteristik zona kliring di BPA dengan egg yolk. Agar lainnya adalah rabbit fibrinogen.
Metode Film – MC-Media Pad® Staphylococcus aureus
Merck Indonesia menyediakan MC-Media Pad® yang dirancang untuk pengujian rutin yang mudah dan cepat terhadap kontaminasi mikroba dalam produk makanan dan minuman Anda. MC-Media Pad® Staph. aureus adalah media kultur yang nyaman untuk enumerasi Staphylococcus aureus.
Keunggulan:
- Menghemat ruang penyimpanan di dalam kulkas dan inkubator
- Go green & Gain: mengurangi dampak lingkungan
- Meningkatkan pengelolaan inventaris anda dengan masa simpan hingga 15 bulan
- Sesuai dengan regulasi
- Mempermudah alur kerja anda pada analisa produk dan lingkungan
Metode Film – Compact Dry X-SA
Penggunaan Compact Dry X-SA merupakan prosedur pengujian sederhana dan aman untuk penentuan dan kuantifikasi Staphylococcus aureus dalam makanan, kosmetik atau bahan baku – serta bahan baku farmasi. Cawan siap pakai terdiri dari cawan petri khusus berdiameter 50 mm yang berisi bantalan nutrisi khusus pendeteksi. Compact Dry X-SA mendeteksi S. aureus hanya setelah waktu inkubasi 24 jam pada 37 °C. Koloni biru cerah mudah diidentifikasi pada bantalan nutrisi dan mudah dievaluasi.
Keunggulan:
- Siap digunakan
- Tidak ada perubahan dalam penanganan
- Tidak ada alat & peralatan tambahan
- Disetujui oleh AOAC, NordVal, dan MicroVal
- Hasil yang terpercaya, mudah dibaca dan dihitung
- Cocok untuk sampel makanan, cairan & swab permukaan
- Mudah disimpan di suhu ruang
ELISA – TRANSIA™PLATE Staphylococcus enterotoksin
Biocontrol Indonesia menyediakan metode deteksi microtitre plate Transia untuk enterotoksin Staphylococcus. TRANSIA™PLATE test kit adalah sandwich enzyme immunoassay untuk mendeteksi Staphylococcus enterotoxin A, B, C1, C2, C3, D dan E dalam makanan serta dalam kultur bakteri. Kombinasi unik antibodi monoklonal dan poliklonal ini membuat metode ini sangat spesifik dan sensitif. Otomatisasi laboratorium dapat menggunakan inkubator, pencuci otomatis dan reader Gemini.
ELISA – RIDASCREEN® SET A, B, C, D, E
RIDASCREEN® SET A,B,C,D,E adalah sandwich enzyme immunoassay untuk identifikasi Staphylococcus enterotoksin A, B, C, D dan E dalam cairan dan makanan padat serta dalam kultur bakteri. Berdasarkan sensitivitasnya, RIDASCREEN® SET A,B,C,D,E jelas lebih unggul daripada prosedur imunodifusi yang memiliki batas deteksi 0,1 mg / ml.