Deteksi Alergen

Alergen

Alergen merupakan senyawa di dalam makanan yang dapat menyebabkan respon imun yang kuat terhadap ancaman yang seharusnya tidak berbahaya. Hal ini menstimulasi reaksi hipersensitif tipe 1 melalui respon immunoglobulin E. Biasanya hal ini terjadi hanya pada individu yang memiliki disposisi khusu yang disebut atopi yang dapat diturunkan (hereditary) atau diperoleh sendiri.


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA) (link https://www.fda.gov/regulatory-information/search-fda-guidance-documents/guidance-industry-questions-and-answers-regarding-food-allergens-edition-4) mengakui terdapat delapan makanan yang umumnya bertanggung jawab sebagai penyebab alergi makanan yaitu kacang-kacangan, tree nuts, telur, susu, kerang, ikan, gandum dan turunannya, kedelai dan turunannya dan sulfit. Regulasi Uni Eropa (EU) menentukan 14 alergen yaitu seledri, sereal yang mengadung gluten termasuk gandum, biji-bijian (oats), rye, barley, krustasea, telur, ikan, lupin, susu, moluska, mustard, tree nuts, kacang-kacangan, biji wijen, kacang kedelai, sulfur dioksida dan sulfit. Hal ini tertera dalam Peratruan (EU) No 1169/2011 oleh Parlemen dan Dewan Eropa 25 Oktober 2011 (link https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/ALL/?uri=CELEX%3A32011R1169).


Regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan mengharuskan penamaan produk makanan mencantukmkan adanya bahan yang berasal dari delapan alergen tersebut. Jika terdapat resiko makanan akan terkena kontaminasi silang, penamaan harus mengandung peringatan adanya alergen. Bebas dari alergen makanan merupakan batas khusus untuk makanan yang dibuat tanpa alergen. Pembuatan produk tersebut harus didasarkan pada kontrol yang khusus dan ketat untuk memastikan bahawa produk akhir berada di bawah standar peraturan. Upaya khusus uantuk mencegah adanya kontaminasi silang selama pembuatan produk seperti membersihkan alat produksi setelah pergantian produk menjadi sangat penting dan valiasi kebersihan perlu dilakukan. Hal ini secara khusus ditegaskan dalam Food Safety Modernization Act (https://www.fda.gov/food/food-safety-modernization-act-fsma/full-text-food-safety-modernization-act-fsma) good manufacturing practice and preventive controls. Sub bab 117/3 dari peraturan ini menjelaskan tentang kontak silang alergen dan Sub bagian B menetapkan pedoman praktek manufaktur yang baik (GMP) untuk mencegah kontaminasi silang alergen. Sub bab 117.135 menetapakan persyaratan kontrol pencegahan. Kontrol sanitasi, pengujian dan validasi kebersihan merupakan hal yang penting dilakukan dari seluruh regulasi di atas.


Untuk melaksanakan penilaian resiko alergen, adalah penting untuk melakukan peninjauan secara menyeluruh status alergen dari semua bahan dan kondisi pengolahannya yang berkontribusi terhadap status alergen dari produk akhir. Untuk tujuan ini, penggunaan program VITAL (Voluntary incidental trace allergen labelling) dari biro alergen (Allergen bureau) (link http://allergenbureau.net/wp-content/uploads/2019/10/Food-Industry-Guide-to-the-Voluntary-Incidental-Trace-Allergen-Labelling-VITAL-Program-Version-3.0_Web.pdf) berguna. VITAL memungkinkan penilaian dari kemungkinan sumber kontak silang alergen dari bahan mentah dan lingkungan pengolahan, ditambah evaluasi dari keberadan jumlah yang ada dan memeriksa kemampuan untuk menunrukan material alergenik dari semua sumber yang berkontribusi. VITAL juga menyedikaan untuk pemantauan dan verifikasi proses penilaian resiko untuk memastikan perubahan pada tingkat risiko yang perlu ditindak lanjuti tanpa penundaan.

Protein Swab - FLASH®

FLASH® dari Merck Biocontrol Indonesia adalah alat uji total protein yang diinkubasi pada suhu ruangan dan dengan cepat mendeteksi residu protein tertinggal di permukaan yang bersentuhan dengan makanan setelah proses pembersihan. Digunakan sebagai program pengendalian allergen - HACCP, FLASH® mendukung persyaratan proses verifikasi yang memastikan metode pembersihan telah tervalidasi secara efektif menghilangkan alergen, diterapkan secara konsisten. FLASH® telah diuji terhadap protein alergen umum termasuk tepung kedelai, tepung gluten, susu bubuk, telur bubuk, selai kacang, almond panggang, ikan mentah (cod), dan udang mentah.


Keunggulan:

  • Mudah dianalisis dengan interpretasi warna yang jelas
  • Hasil cepat, dalam 10 menit
  • Deteksi sensitivitas hingga 20 μg
  • Tidak diperlukan instrumentasi
  • Dapat digunakan oleh semua personel tanpa perlu pelatihan ekstensif

Alat Lateral Flow - RIDA®QUICK dan Bioavid

R-Biopharm Indonesia mengembangkan tes imunokromatografi untuk analisis semi-kuantitatif (evaluasi visual) alergen, yang disebut RIDA®QUICK dan bioavid.


Keunggulan:

  • Hasil cepat
  • Memungkinkan keputusan secara langsung mengenai kontaminasi alergen
  • Sesuai untuk pemantauan kebersihan dan pengujian produk akhir

 

Parameter:

Gliadin (AOAC OMA), kedelai, susu, telur, krustasea, kelapa, kacang tanah, almond, hazelnut, walnut, kacang Brazil, wijen, kacang mete, pistachio, mustard, kacang macadamia

ELISA - RIDASCREEN®

RIDASCREEN® dari R-Biopharm Indonesia menggunakan interaksi antigen dan antibodi spesifik untuk mendeteksi dan menghitung alergen dengan pengukuran fotometrik.


Keunggulan:

  • Hasil kuantitatif
  • Sensitivitas dan spesifisitas tinggi
  • Cepat dan terpercaya
  • Batas deteksi (limit of detection) atau kuantifikasi (limit of quantification) dalam level ppm terendah
  • Memungkinkan untuk pengujian beberapa sampel


Parameter:

Gliadin (AOAC OMA), kedelai, susu (AOAC), kasein, -laktoglobulin, telur, krustasea, kacang tanah (AOAC), almond, hazelnut, macadamia, wijen, kacang mete, mustard.

Teknologi PCR - SureFood®

SureFood® dari R-Biopharm Indonesia adalah analisis kualitatif/kuantitatif berbasis DNA.


Manfaat:

  • Target molekul yang kuat (DNA) dalam sampel makanan highly processed
  • Dapat mendeteksi berbagai macam matriks makanan
  • Sistem yang sangat spesifik dengan rendahnya potensi kontaminasi silang
  • Sensitivitas dalam kisaran “ppm rendah” dan dapat melakukan kuantifikasi
  • Satu sampel preparasi (90 menit) untuk 15 parameter
  • Standar prosedur penanganan dan analisa(1 – 2 jam)
  • Dapat melakukan pengukuran kualitatif/kuantitatif multiplex

 

Parameter:


Oat, mustard, lupin, seledri, moluska, ikan, krustasea, wijen, kenari, pistachio, kemiri, macadamia, hazelnut, kacang mete, kacang Brazil, almond, kedelai, gluten, multipleks kedelai/seledri/mustard, menyesuaikan kit tersedia berdasarkan permintaan.

Untuk pertanyaan lebih lanjut tentang produk, silakan hubungi ahli kami

Pilih Kategori Produk Lainnya :

Share by: