AnalisA PRODUK Susu Dan Minuman

Analisa Produk Susu & Minuman

Produk susu dan minuman dibuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia sehingga mengandung banyak bahan untuk mendorong pertumbuhan sel. Namun, bahan-bahan ini juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri. Untuk memusnahkan bakteri ini, produk melalui tahap pemanasan, lalu dikemas secara steril. Uji sterilitas diperlukan diperlukan untuk mengetahui keberhasilan dari tahap pengemasan. Arasains Indonesia menyediakan Promicol untuk uji sterilitas yang dapat mempersingkat waktu inkubasi menjadi 2-3 hari. Untuk produk pangan lainnya, jumlah mikroba untuk estimasi masa simpan (shelf-life) juga diperlukan.

Uji Sterilitas untuk Produk Susu dan Minuman: Promicol®

Produk susu dan minuman biasanya melalui tahap pemanasan untuk memperpanjang masa simpannya. Produk UHT memiliki masa simpan 6 sampai 12 bulan, sedangkan produk Extended Shelf Life (ESL) seama 4 sampai 7 minggu. Protokol umum untuk produk UHT ialah dengan menginkubasi produk pada suhu 37°C untuk bakteri aerobik dan 55°C untuk bakteri termofilik selama 5 hari dengan tambahan 2 hari untuk enumerasi bakteri. Produk ESL memiliki masa simpan 42 hari. Protokol umum membutuhkan 10 hari inkubasi pada 20°C ditambah 2 hari untuk enumerasi, sehingga produk hanya memiliki sisa masa simpan 30 hari untuk penjualan produk. Promicol® mampu melakukan uji sterilitas dalam waktu 2 hari. Promicol® mengukur ATP dari bakteri yang telah berlipat ganda dalam kemasan, jika kemasannya rusak. ATP bebas yang ada pada susu akan dihilangkan terlebih dahulu dengan penambahan enzim proase. Selanjutnya, Promex ditambahkan untuk melepas ATP dari sel bakteri. Prolux kemudian ditambahkan untuk menghasilkan bioluminesen yang diukur dengan fotosel yang sensitif. Hasil pengukuran cahaya ini kemudian dikorelasikan dengan jumlah bakteri yang ada. Tidak ada preparasi sampel. Cukup campur dan pipet sampel ke dalam pelat mikrotiter dan masukkan ke dalam Promilite M4. Hasil akan tersedia dalam 20 menit untuk 96 sampel.


Aplikasi:

Produk susu UHT dan ESL, minuman nabati, jus buah, susu kambing dan domba UHT, anggur, bir, makanan bayi, sup dan saus, krim non-susu, puding dan makanan penutup, minuman non-alkohol.

Uji untuk Laktosa

Laktosa adalah disakarida yang ditemukan pada susu dan merupakan gabungan dari galaktosa dan glukosa. Terdapat sekitar 4-5% laktosa pada susu. Di dalam lambung, enzim laktase menghidrolisis laktosa untuk pencernaan dan kekurangan enzim ini menyebabkan intoleransi laktosa. Jumlah laktosa adalah salah satu parameter yang menentukan kualitas susu dan di banyak negara masuk ke dalam skema pembayaran. Metode ini mengikuti metode ISO 26462/IDF 214 untuk penentuan kadar laktosa pada susu dan susu rekonstitusi secara enzimatik dengan pengukuran perbedaan nilai pH. Metode ini merupakan metode alternatif yang terstandarisasi sebagai pengganti metode HPLC untuk penentuan kadar laktosa.

Uji untuk Asam L-laktat

Asam laktat dihasilkan dari fermentasi laktosa oleh bakteri. Konsentrasinya bergantung pada jumlah bakteri yang ada pada susu dan merupakan indikator kesegaran susu. Proses pemanasan seperti UHT akan menghancurkan bakteri pada susu tetapi tidak asam L-laktat, dan pengukuran parameter ini dapat memberi gambaran tentang kualitas produk susu. Uji ini dapat dilakukan pada produk susu lainnya, seperti susu bubuk dan protein whey. Metode ini digunakan dengan instrumen analisis otomatis EC CL10 yang menggunakan teknologi pH diferensial untuk mengatasi masalah metode UV Klasik. Dengan metode enzimatik, pengoperasian menjadi lebih mudah dan hasil yang akurat bisa didapatkan.

Uji Keasaman yang Dapat Dititrasi

Uji ini biasa dilakukan dalam produksi susu untuk mengetahui kesegaran susu. Bakteri pada susu menghasilkan asam yang dapat diukur bahkan setelah perlakuan panas seperti pasteurisasi dan UHT. Kadar keasaman biasanya diukur dengan titrasi asam basa pada pH 8,4 di mana indikator fenolftalein berubah dari tidak berwarna menjadi merah muda. Transisi warna ini sulit dilihat karena efek masking dari padatan susu. Masalah ini diatasi dengan teknologi pH diferensial dari instrumen EC CL 10 Plus yang menggunakan metode enzimatik yang terkait dengan perubahan pH.

Uji Asam Sitrat Pada Produk Jus dan Susu

Asam sitrat terdapat pada susu sebanyak 0,1 – 0,2%. Kadar asam sitrat secara bertahap menurun seiring waktu, khususnya jika produk susu diasamkan. Asam sitrat bukanlah produk fermentasi, melainkan dikonsumsi selama proses fermentasi. Sitrat umumnya diukur pada produk jus karena merupakan asam organik yang ditemukan pada semua buah-buahan terutama buah jeruk yang digunakan untuk membuat jus. Kadar asam sitrat pada tiap jus buah bervariasi tergantung pada jenis buah dan penggunaan aditif asam sitrat. Asam sitrat pada susu dan jus buah dapat diukur menggunakan EC CL 10 plus. Teknologi ini menggunakan pengukuran pH diferensial yang dikombinasikan dengan metode enzimatik untuk mengukur jumlah asam sitrat. Hasilnya ialah akurasi yang lebih baik dan kemudahan dalam melakukan pengukuran.

Uji Urea Pada Produk Susu

Urea diukur pada produk susu untuk menentukan kualitasnya dan merupakan parameter penting yang masuk ke dalam skema pembayaran di banyak negara. Metode ini digunakan untuk menentukan pengenceran susu dengan air. Kandungan urea pada susu umumnya adalah 24 – 33 mg / 100 ml. Metode konvensional untuk menentukan kadar urea pada susu cukup melelahkan dengan preparasi sampel yang membutuhkan banyak tahapan. Pengukuran dalam metode konvensional ini sulit karena adanya interferensi dari amonium yang ada pada susu. Namun, teknologi pH diferensial yang digunakan pada instrumen EC CL10 Plus secara tepat menargetkan urea dengan prosedur yang mudah. Prosedur enzimatik ini menghilangkan potensi interferensi dari amonium. Hasil tersedia dalam waktu kurang dari 1 menit.

Untuk pertanyaan lebih lanjut tentang produk, silakan hubungi ahli kami

Pilih Kategori Produk Lainnya :

Pertanyaan yang Sering Diajukan

  • Berapa banyak sampel yang dapat diuji Promicol dalam satu jam?

    700 sampel

  • Dapatkah Promicol mengukur jumlah bakteri dalam sampel?

    Promicol mengukur jumlah ATP dalam bakteri. Jumlah ATP ini tergantung pada spesies bakteri atau spesies kapang dan khamir. Oleh karena itu, Promicol dapat memberi tahu secara kasar tingkat bakteri ke tingkat logaritmik meskipun pengukurannya tidak tepat.

  • Berapa batas deteksi jumlah bakteri?

    Biasanya ini terbatas pada 10 pangkat 3 bakteri

  • Apakah Promicol bisa digunakan untuk minuman coklat?

    Promicol memiliki protokol khusus untuk susu coklat sehingga dapat digunakan.

Share by: